Ketum Partai Golkar Setya Novanto mendapat informasi bahwa PDIP mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan wakilnya Djarot Saiful Hidayat.
Meski berstatus sebagai tersangka kasus korupsi, Setnov masih menjabat sebagai Ketum Partai Golkar.
Sejak ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP, Setya Novanto (Setnov) masih menjabat sebagai Ketua DPR dan Ketum Partai Golkar.
Ketum Partai Golkar itu diketahui telah melayangkan gugatan praperadilan atas penetapan tersangkanya dalam kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP.
Ketum Partai Golkar itu dipastikan tidak penuhi panggilan penyidik KPK
Saat proyek e-KTP bergulir, Ical menjabat sebagai Ketum Partai Golkar, dan Novanto menjabat Ketua Fraksi sekaligus Bendahara Umum (Bendum) Partai Golkar.
Presiden Jokowi dinilai berpotensi untuk mengambil alih Ketum Partai Golkar dari Setya Novanto. Lalu bagaimana sikap PDIP sebagai partai pengusung utama Jokowi di Pilpres 2014?
Jika Novanto tetap bertahan sebagai Ketua DPR dan Ketum Partai Golkar, maka yang menjadi korban adalah DPR sebagai lembaga negara yang mewakili rakyat termasuk Partai Golkar.
Partai Golkar sebagai partai senior dan penguasa terlama di Indonesia, saat ini tampak terlihat tidak berdaya. Hal itu dibuktikan ketika sejumlah Caketum Partai Golkar meminta restu kepada Presiden Jokowi.
Dewan Kehormatan Partai Golkar menyarankan agar seluruh kader memberikan kesempatan napas penghormatan yang terakhir kepada Setya Novanto selaku Ketum Partai Golkar.